Kemendikbudristek Jamin Kebebasan guru dalam memilih metode dalam mengajarkan sastra

Gambar modifikasi by AI

Jakarta, 31 Juni 2024. Kemendikbudristek menyatakan bahwa guru bebas memilih metode ketika mengajarkan sastra kepada siswa, karena penggunaan sastra bersifat opsional dan hanya sebagai alat bantu. Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Anindito Aditomo menegaskan,
“Sekali lagi ini bukan kewajiban, karena daftar karya ini adalah karya-karya yang sudah ditelaah dan diberi rambu-rambu serta panduan cara penggunaannya supaya lebih produktif.” 
Untuk membantu guru, Kemendikbudristek bersama tim kurator akan menerbitkan kembali buku panduan sastra yang telah diperbarui untuk menghindari polemik. Buku ini bertujuan agar guru dapat memilih karya sastra yang sesuai dengan nilai-nilai dan kesiapan muridnya, mirip dengan sistem rating pada film.

Anindito mengakui bahwa banyak guru belum terbiasa menggunakan sastra dalam pengajaran, sehingga panduan dan contoh modul ajar terus dilengkapi. “Kita juga akan terus melengkapi panduannya dengan contoh-contoh modul ajar, sudah ada tiga yang kita terbitkan contohnya,” jelasnya.

Kemendikbudristek juga sedang mengembangkan pelatihan digital untuk pengajaran sastra. Anindito mengatakan, 

“Kita juga mengembangkan contoh-contoh praktik baik yang bisa dilihat oleh para guru tentang cara menerapkannya, dan guru juga kita dorong untuk berbagi praktik baiknya melalui platform merdeka mengajar.”

Dengan pendekatan ini, diharapkan para guru dapat mengajar sastra dengan lebih efektif dan sesuai dengan kebutuhan siswa.

Disarikan dari berbagai sumber

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button