Memaknai Perayaan Dua Hari Besar Keagamaan yang Jatuh Pada Hari yang Sama

Oleh: Chotibul Umam

Kita ketahui bersama bahwa perayaan Hari Raya Idul Fitri tahun 1442 H ini berbarengan dengan perayaan Kenaikan Isa Al-masih. Peristiwa ini bisa dimaknai sebagai sebuah peristiwa yang biasa-biasa saja, tetapi juga bisa dimaknai sebagai sebuah peristiwa yang mengandung hikmah besar di dalamnya.

Perlu diketahui, mengambil suatu pelajaran atau hikmah dari peristiwa-peristiwa yang terjadi di kehidupan kita adalah langkah bijak dan dianjurkan oleh agama. Di mana setiap peristiwa atau kejadian yang terjadi setiap saat pasti memiliki hikmah, apabila kita mau mengambilnya. Oleh karena itu pada kesempatan kali ini saya akan mencoba menguraikan sedikit hikmah dari peristiwa perayaan Hari Raya Idul Fitri dan Kenaikan Isa Al-masih pada tahun ini yang jatuh pada hari yang sama.

Pertama, melihat berbagai persoalan dan gejolak kehidupan yang muncul dewasan ini termasuk krisis kemanusiaan di penjuru dunia, memantik keprihatinan yang mendalam di hati kita. Keprihatinan ini semakin mendalam manakala krisis kemanusiaan justru berangkat dari keyakinan atau ideologi agama-agama di dunia yang di dalam ajarannya justru membawa atau mengajarkan kedamaian. Konflik antar pemeluk agama baik satu agama maupun agama yang berbeda kerap terjadi di tengah-tengah kita.

Maka peristiwa perayaan dua hari besar yang terjadi secara bersama-sama ini bisa dimaknai sebagai sebuah pesan untuk manusia agar dapat berdiri sama tinggi dan duduk sama rendah di dalam menjalankan ajaran agamanya masing-masing. Antar pemeluk agama harus bisa berdiri sejajar dalam mengamalkan nilai-nilai kemanusiaan agar perdamaian di seluruh dunia dapat terwujud.

Kedua, kesejajaran ini bukan pada taraf membenarkan semua agama, tetapi pada taraf pengamalan nilai-nilai ajaran agamanya masing-masing. Bahwa setiap pemeluk agama bebas untuk mengamalkan ajaran agamanya tanpa perasaan terganggu dan mengganggu ajaran agama orang lain. Demikian juga mana kala satu pemeluk agama menyampaikan ajarannya secara terbuka kepada semua pemeluk agama, maka ini menjadi hak masing-masing pemeluk agama, dengan catatan ajaran yang disampaikan tidak mengandung profokasi yang bisa memecah persatuan ummat manusia.

Ketika hal ini bisa diwujudkan di tengah-tengah masyarakat, maka yang terjadi adalah saling berlomba-lomba untuk menunjukkan kebenaran agamanya masing-masing tanpa harus menyalahkan yang lain. Dan setiap pemeluk agama harus memaklumi hal ini, apalagi di era keterbukaan seperti saat ini, dimana setiap informasi bisa terakses dengan mudah oleh siapapun. Dengan kata lain, saat ini keterbukaan setiap pemeluk agama terhadap ajaran agama lain tidak bisa dihindarkan lagi. Dan inilah tugas para juru dakwah untuk terus secara intens untuk mengambil hati manusia agar tertarik pada ajaran yang dibawaannya. 

Ketiga, saat semua ummat manusia terbuka dengan semua ajaran agama-agama yang ada di dunia, di sanalah kemudian kekuatan Tuhan sebagai pemilik petunjuk atau hidayah akan bekerja. Bahwa sesungguhnya Tuhanlah yang memberi hidayah, Tuhanlah yang menunjukkan jalan kebenaran, Tuhanlah yang akan membolak-balikkan hati manusia untuk menetap pada satu ajaran.

Hal ini hendaknya dipahami baik-baik oleh para pendakwah agar mereka menyadari bahwa manusia hanyalah ditugaskan untuk menyampaikan ajaran kebenaran dan tidak diberikan wewenang untuk memaksa manusia menerima ajaranya. Para pendakwah hendaknya benar-benar memahami hal ini dan menyerahkannya secara total kepada Tuhan untuk memberi petujuk pada manusia yang Ia kehendaki.

Terakhir, perayaan Hari raya Idul fitri dan perayaan Kenaikan Isa Al-masih tahun ini, hendaknya dimaknai sebagai sebuah pesan kebersamaan agar setiap warga negara bersama-sama, bahu-membahu untuk dapat keluar dari setiap persoalan yang dihadapi, terutama untuk bisa segera keluar dari pandemic covid 19 yang terjadi saat ini.

Tanggamus, 13 Mei 2021 M/ 1 Syawal 1442 H




Sumber ilustrasi: 
https://pixabay.com/id/illustrations/ramadan-idul-fitri-muslim-islam-2366301/
https://pixabay.com/id/photos/yesus-kristus-yesus-kristus-bumi-2630077/

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button