Merancang Sekolah Murah Berkualitas

Merancang Sekolah Murah Berkualitas. Banyak faktor yang memengaruhi kualitas pendidikan. Di antaranya adalah sumberdaya manusia (SDM), sarana-prasarana, pembiayaan, dan lingkungan atau masyarakat, dsb. Tren yang berkembang di tengah masyarakat saat ini faktor yang paling berpengaruh terhadap kualitas pendidikan adalah pembiayaan. Kualitas pendidikan yang bagus umumnya identik dengan biaya mahal. Namun benarkah demikian. Bisakah merancang sekolah murah berkualitas.

Sebelum menjawab pertanyaan ini, penting untuk melihat perjalanan panjang sejarah pendidikan khususnya di Indonesia. Saat belum dikenal lembaga pendidikan formal, di Indonesia telah berdiri lembaga-lembaga pendidikan non formal seperti surau-surau atau pesantren dengan sarana seadanya.

Melalui lembaga pendidikan yang ada saat itu lahir generasi emas yang melahirkan gagasan dan gerakan untuk memperjuangkan kemerdekaan. Dalam sejarahnya, dari para generasi awal ini pula para faunding father merumuskan ideology, undang-undang, falsafah dan dasar Negara yang sampai saat ini masih tetap berdiri kokoh dan diakui kehebatannya. Itu artinya, pendidikan yang murah dengan sarana dan fasilitas yang sederhana dan seadanya saat itu pendidikan mampu mencetak generasi yang berpikiran maju dan berkembang.

Perjalanan yang ada kemudian, lembaga pendidikan formal didirikan oleh pemerintah penjajah saat itu yang diperuntukkan bagi kalangan rakyat kecil tidak memiliki kualitas yang memadahi, sementara sekolah-sekolah yang berkualitas tinggi hanya mampu dijangkau oleh kalangan bangsawan dan anak-anak pejabat karena berbiaya mahal.

Hal ini terus berlangsung hingga sampai pada era reformasi dimana sekolah-sekolah bertaraf nasional hingga internasional dirancang. Hal yang tidak bisa dihindarkan dalam masa itu adalah kapitalisasi pendidikan yang menjamur. Sekolah menjadi basis bisnis yang menggiurkan. Maka tren sekolah berkualitas pasti mahal dianggap lumrah dan
wajar oleh masyarakat. akibatnya rakyat kecil dengan penghasilan menengah kebawah jarang yang bisa menikmati sekolah berkualitas. Potensi-potensi besar dari para generasi anak bangsa yang kurang beruntung dari segi ekonomi
termarjinalkan dan tersisihkan.

Saat ini, walaupun sedikit terlambat, usaha pemerintah malalui menteri pendidikan untuk mereformasi dunia pendidikan di Indeonesia patut diapresiasi dan disambut dengan suka cita. Walaupun pak menteri mengakui bahwa reformasi tidak akan selesai di masa jabatannya dalam lima tahun mendatang, namun pondasi-pondasi dasar reformasi
setidaknya tengah digalakan.

Salah satu pesan menteri pendidikan terhadap para pelaksana pendidikan utamanya terhadap guru adalah bahwa peran guru tidak akan pernah bisa digantikan oleh teknologi secanggih apapun. Guru adalah ruhnya pendidikan. Sebagaimana dikatakan oleh Dr. H. Darmadi, S.Ag., M.M, Mm.Pd., M.Si. tanpa keterlibatan aktif guru, pendidikan kosong dari materi, esensi dan substansi.

Dari penjelasan diatas dan berdasarkan sejarah dapat disimpulkan bahwa yang menentukan kualitas sekolah adalah kualitas guru. Hal ini juga dapat dilihat dari biaya oprasional terbesar pada sekolah-sekolah favorit (berkualitas dan berbiaya mahal) adalah untuk oprasional guru. Dimana setiap guru yang ada memperoleh gaji yang besar. Selain itu, setiap personalia dan keluarga besar lembaga pendidikan yang ada dilatih, dibina bahkan sampai dikuliahkan hingga mereka benar-benar memiliki komitmen untuk mengabdi dan mendedikasikan potensi yang dimiliki untuk mewujudkan kualitas pendidikan tempatnya mengajar.

Berangkat sini maka sesungguhnya pemerintah memiliki potensi besar dalam merancang dan mengeembangakan sekolah murah berkualitas. Dimana sekolah-sekolah di bawah naungan pemerintah dengan guru negeri yang ada, sudah tidak lagi memikirkan gaji guru. Siswa sudah tidak dibebani dengan biaya tinggi untuk menggaji guru. Sementara guru telah digaji oleh pemerintah dengan besaran sama atau lebih tingi dari guru swasta disekolah-sekolah favorit atau bahkan jauh lebih besar bagi guru negeri yang bersertifikasi.

Pertanyaannya, mengapa kebanyakan sekolah-sekolah negeri dengan guru bergaji tinggi memiliki kualitas di bawah
rata-rata. Jawabannya adalah karena kualitas SDM itu sendiri. Disekolah negeri, gaji tinggi tidak selalu identik dengan kualitas yang tinggi. Karena tanpa kerja sungguh-sungguh mereka tetap dibayar. Berbeda dengan guru swasta, besarnya gaji mereka tergantung usaha dan dedikasi yang mereka berikan.

Untuk merancang sekolah murah berkualitas terutama di sekolah negeri diperlukan langkah-langkah sebagai berikut,

Pertama. Usaha pemerintah dalam melakukan reformasi di dunia pendidikan perlu dukung oleh semua pihak terutama oleh pelaksana kebijakan pemerintah seperti dinas pendidikan sampai pengawas di daerah. Dalam melaksanakan setiap program kebijakan hendaknya bukan hanya semata-mata berorientasi proyek dan asal terlaksana. Lebih dari itu, output dari setiap program kebijakan harus memilki progress yang jelas dengan hasil yang bisa dirasakan hingga sampai ke anak. Seperti misalnya seleksi kepala sekolah harus benar-benar mengutamakan kualitas sehingga dalam melaksanakan tugas kepala sekolah memiliki visi dalam mewujudkan sekolah yang berkualitas.

Kedua. guru negeri harus meningkatkan pelayanan dan mengabdikan diri dengan sepenuh hati. Mereka harus berani menghilangkan image bahwa guru negeri biasanya yang penting hanya menjalankan kewajiban dan asal berangkat. Pola pikir seperti ini harus dihilangkan mengingat tantangan kehidupan anak-anak kelak akan lebih besar dari sekarang. Teramat mahal mengorbankan masa depan anak dengan kesenangan dan kerja santai tanpa motivasi dan visi yang jelas.

Ketiga, hendaknya guru tidak menjadikan kekurangan sarana-prasarana sebagai penghalang keberhasilan sekolah.
Guru harus kreatif dan tidak lagi bergantung pada apa yang ada. Misalnya dengan menjadikan alam sekitar sebagai tempat belajar, tidak menjadikan ruang kelas sebagai satu-satunya tempat anak mencari ilmu. Lapangan, GSG, tempat ibadah dan alam sekitar atau sawah-sawah bisa dijadikan sebagai tempat yang asik dan menyenangkan bagi anak.

Jika sekolah-sekolah negeri memiliki kepala sekolah yang berkualitas, didikung oleh guru-guru yang memiliki semangat mengajar tinggi dan kreatif sebagaimana penjelasan diatas, setidaknya langkah untuk merancang sekolah murah berkualitas dapat terwujud. Mengenai hasil sebagaimana dikatakan menteri pendidikan, reformasi pendidikan baru bisa dilihat hasilnya antara 10 sampai 15 tahun kedepan. semoga saat ini langkah itu telah dimulai.

 

Oleh: Chotibul Umam

Pringsewu, 07 Mei 2021

 

Sumber Ilutrasi: https://pxhere.com/id/photo/1626640

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Related Articles

Back to top button